Senin, 21 Oktober 2019

STEM, Amunisi Baru Pendidikan

STEM, Amunisi baru bagi pendidikan

Beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti sebuah kegiatan penyegaran bagi guru. Tentunya kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan adanya kebutuhan yang mendesak agar guru-guru semakin mawas diri, terus menerus memperbaharui diri seiring perkembangan jaman.

Drs. Supardi, M.Pd., seorang dosen sekaligus Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Universitas Negeri Yogyakarta menjadi narasumber kegiatan kali ini. Pengalaman beliau sebagai konsultan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI meyakinkan kami untuk mereguk ilmu sebanyak-banyaknya kepada beliau.

Doktor Pardi memperkenalkan sebuah metode pembelajaran baru, yaitu STEM. STEM merupakan kepanjangan dari Sains, Technology, Enginering, and Math. Gagasan mengintegrasikan sains, teknologi, teknik dan matematika dalam pembelajaran pembelajaran bermula dari degradasi minat siswa terhadap sains dan ilmu pengetahuan. Padahal ruh kemajuan sebuah bangsa berawal dari sains dan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, STEM dilaksanakan agar siswa memiliki minat kembali dalam bidang tersebut.

Sains. Pembelajaran dengan sains dikaitkan dengan pengetahuan, hukum-hukum dasar, serta konsep-konsep yang berlaku di alam.

Teknologi. Pembelajaran menggunakan teknologi tidak hanya sekedar  alat, namun juga keterampilan untuk mengatur masyarakat, mengorganisasi pengetahuan, mendesain, serta menggunakan alat buatan yang memudahkan pekerjaan.

Enginering. Pengetahuan teknik dalam proses pembelajaran mencakup pengetahuan untuk mengoperasikan atau mendesain sebuah prosedur untuk menyelesaikan masalah.

Math. Keahlian bernalar dan dan berlogika dalam hal ini didukung kemampuan menghubungkan angka dan ruang yang hanya membutuhkan logis tanpa/disertai bukti empiris.

Ciri pembelajaran STEM tersebut nampak pada gambar berikut :


Adapun langkah pembelajaran menggunakan STEM adalah sebagai berikut,

Muhammad Syukri dkk (2013: 109) menjelaskan pembelajaran STEM memiliki lima tahap dalam pelaksanaannya di kelas yaitu observe, new idea, innovation, creativity, dan society yang dijelaskan sebagai berikut:

1) Pengamatan (observe), dalam tahap ini peserta didik dimotivasi untuk melakukan pengamatan terhadap berbagai fenomena/isu yang terdapat dalam lingkungan kehidupan sehari-hari yang memiliki kaitan dengan konsep mata pelajaran yang diajarkan.

2) Ide baru (New Idea), dalam tahap ini peserta didik mengamati dan mencari informasi tambahan mengenai berbagai fenomena atau isu yang berhubungan dengan topik mata pelajaran yang dibahas, selanjutnya peserta didik merancang ide baru. Peserta didik diminta mencari dan mencari ide baru dari informasi yang sudah ada, pada langkah ini peserta didik memerlukan ketrampilan menganalisis dan berfikir keras.

3) Inovasi (Innovation), langkah inovasi peserta didik diminta untuk menguraikan hal-hal yang telah dirancang dalam langkah merencanakan ide baru yang dapat diaplikasikan dalam sebuah alat.

4) Kreasi (Creativity), dalam langkah ini merupakan pelaksanaan dari hasil pada langkah ide baru.

5) Nilai (society) merupakan langkah terakhir yang dilakukan peserta didik yang dimaksud adalah nilai yang dimiliki oleh ide yang dihasilkan peserta didik bagi kehidupan sosial yang sebenarnya.

STEM diharapkan dapat menjadi amunisi yang handal untuk memecahkan permasalahan di abad 21 sekaligus membekali peserta didik dengan kemampuan yang cukup di masa depannya nanti.

2 komentar:

  1. Mempersiapkan sumberdaya manusia yang mampu menghadapi perubahan zaman.

    Great 👏

    BalasHapus