Semoga bermanfaat ya.
DAERAH SALJU
Nama Pengarang :
Yasunari Kawabata
Penterjemah : A.S. Laksana
Tahun terbit : 1935
“Di
bawah tali jemuran itu, tampak bentangan gunung-gunung perbatasan, di
puncak-puncaknya salju berkilau lembut. Di petak-petak kebun, daun-daun bawang
yang berwarna hijau belum seluruhnya tertimbun salju.
Gunung itulah, satu-satunya pemandangan di
tanah datar itu; dalam warna ungu tua yang kontras dengan kepucatan langit.
Bulan sudah menampakkan warnanya yang samar-samar dan tidak lagi seputih siang
hari, tetapi belum memancarkan kejernihan malam musim dingin yang membekukan.
Tak ada satu burung di langit. Tak ada apa pun di kaki gunung yang memanjang di
kiri kanan. Pada pertemuan gunung dan sungai, ada sebuah bangunan putih, …,
yang tampak mencolok di tengah pemandangan senja … itulah satu-satunya yang
masih selamat dari warna petang.”
Novel
prosa lirik nan indah peraih Nobel Sastra ini, memiliki setting cerita berlatar
gunung salju yang membuat alur cerita seakan penuh ketenangan, datar, beku
namun menyimpan sejuta gejolak pada tokohnya. Shimamura, seorang pengamat tari
barat yang merasakan ketidakpuasannya pada tradisi lama dan pembaharu yang
hedonis, tanpa sengaja bertemu dengan Komako, seorang geisha, dan saling jatuh cinta.
“Lagu
pertama itu menyentuh sesuatu yang kosong di dasar perutnya, dan dalam
kekosongan itulah suara shamisen bergema. Shimamura terkejut-atau, lebih tepat,
ia terjengkang oleh sebuah pukulan telak. Terbanam dalam perasaan khidmat,
dibasuh oleh gelombang penyesalan, tanpa daya, ia tak memiliki kekuatan lagi
untuk melakukan apa pun, kecuali menghanyutkan dirinya pada arus yang menyeretnya,
pada keriangan yang dihadirkan oleh Komako kepadanya.”
Cerita mengalir sebagaimana Shimamura dan
Komako berusaha mencari pembenaran akan cinta mereka. Shimamura yang telah
beranak dan istri, Komako yang juga telah mempunyai tunangan, tidak dapat
melepaskan diri dari pesona masing-masing. Mereka terus bertemu di daerah
bersalju itu. Hingga akhirnya mereka menyadari dan menyerah bahwa cinta mereka
telah gagal sejak pertama kali mereka bertemu.
Novel
berbau Jepang ini cukup menarik. Selain menambah khasanah tentang
budaya Jepang tentunya pola bahasa yang digunakan juga memperkaya
kosakata. Semoga bertemu dengan buku ini. Salam literasi.
wadaw novel peraih nobel
BalasHapusDalem banget ini kayaknya,,
BalasHapusJepang gitu hlo. Hahaa
BalasHapusAku jadi penasaran, bagaimana tenang, beku, namun bergejolak hohoho ;)
BalasHapusKok jadi penasaran aku sama buku ini yaaaa
BalasHapusAku kepo sama bukunya...😍
BalasHapus