Minggu, 13 Oktober 2019

MERINDUKAN HUJAN

MERINDUKAN HUJAN



oleh : Ika Ratnani



Tanah merekah pasrah diterjang kekeringan
Tidak ada sama sekali lengas udara yang tersisa
Debu-debu bersorak beterbangan
Menempel erat di tangan anak perempuan

Kurus kering rumput tak lagi hijau
Daun-daun pun meranggas terserak sedih
Ranting-ranting pohon ikut menangis
Kehilangan asa tuk mengolah cahaya menjadi hidrat arang

Kali ini angin timur berlangsung begitu lama
Enggan ia berlalu dan berganti arah
Paras sangarnya begitu erat mencengkeram cuaca
Sisakan sengsara di tanah khatulistiwa

Bumiku malang, bumiku gersang
Adakah engkau berdosa pada Sang Esa?
Apakah engkau khilaf berlaku simpang dari taat kepadaNya?
Ataukah ini hanya uji semata agar engkau tangguh penuh pesona?

Datanglah menyapa dari langit kasihNya
Curahkanlah sejukMu bagi bangsa yang setia
Duhai Sang Pemilik Cuaca 
Bumiku sayang sedang merindukan hujan



Akhirnya selesai juga tantangan minggu kelima ODOP. Betul-betul blank saat dapet tantangan membuat puisi. Setelah berkali-kali menulis, berkali-kali gagal, jadilah puisi apa adanya di atas. Apapun wujudnya, akhirnya bisa menghasilkan puisi sesuai kata hati.

Keep fight. (Dan semoga masih terus belajar menulis puisi)

4 komentar:

  1. Bumi tak berdosa, penghuninyalah bermandikan dosa hiks

    Semangat buat puisi lagi kaak yay

    BalasHapus
  2. Ya kami rindu, sawah emakku kering haha

    BalasHapus
  3. kurus kering rumput nya bisa banget dibayangain lansung mantap

    BalasHapus
  4. Di Sukabumi mulai hujan ka hehe

    BalasHapus