Senin, 28 Oktober 2019

Interaksi Sosial

RANGKUMAN MATERI KELAS VII
BAB   II
INTERAKSI SOSIAL

(Materi persiapan pembelajaran berbasis Android berbantuan QR code)

Pengertian Interaksi Sosial
Manusia tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan masyarakat maka manusia disebut makhluk sosial (homo homini socius) didorong adanya gregariuosness yaitu suatu naluri untuk selalu hidup bersama dengan orang lain.
Dalam memenuhi semua kebutuhan hidupnya manusia membutuhkan bantuan manusia lainnya sehingga terjadi interaksi sosial.
Manusia sebagai makhluk sosial sekaligus sebagai makhluk ekonomi disebut sebagai makhluk monodualisme.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi antara orang perorangan, antara individu dengan kelompok, maupun antarkelompok manusia.

Faktor pendorong terjadinya Interaksi sosial :
Faktor simpati merupakan perasaan ketertarikan terhadap orang lain.
Faktor empati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dilakukan, dialami, atau diderita orang lain/perasaan mendalam kepada orang lain.
Faktor imitasi merupakan proses seseorang mencontoh/meniru orang lain atau kelompok.
Faktor identifikasi merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama/menyamakan diri dengan orang lain.
Faktor motivasi merupakan dorongan yang didapatkan karena berpikir secara rasional.
Faktor sugesti merupakan pengaruh yang dapat menggerakkan hati orang, seperti wibawa atau kharisma.

Interaksi sosial dapat terjadi apabila memenuhi syarat-syarat berikut :
Tindakan sosial (tindakan yang melibatkan manusia lain)
Kontak sosial (kontak primer : langsung; kontak sekunder : melalui media/alat)
Komunikasi sosial (verbal dan non-verbal)

 Bentuk-bentuk Interaksi sosial :
Asosiatif : proses interaksi sosial mengarah kepada persatuan kelompok (integrasi)
Terdiri dari 3 macam, yaitu :

Kerjasama : usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Dapat berupa kerjasama :
Bargaining : jual beli barang dan jasa
Koalisi : kerjasama dua organisasi untuk tujuan yang sama
Kooptasi : penerimaan unsur-unsur baru saat ada pemimpin baru
Kerukunan : kerjasama yang terjadi secara langsung
Joint venture : kerjasama dalam proyek tertentu/penanaman modal bersama

Akomodasi : usaha manusia untuk meredakan suatu pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga lawan tidak kehilangan kepribadiannya. Dapat berupa :

Koersi : penyelesaian masalah dengan paksaan
Kompromi : penyelesaian masalah dengan mengurangi tuntutan
Arbitrasi : penyelesaian masalah dengan menghadirkan pihak ketiga yang memiliki kedudukan lebih tinggi
Mediasi : penyelesaian masalah dengan menghadirkan pihak ketiga sebagai penasehat/netral
Konsiliasi : penyelesaian masalah dengan mempertemukan pihak yang berselisih untuk mencapai kesepakatan
Toleransi : penyelesaian masalah tanpa persetujuan formal
Stalemate : penyelesaian masalah dimana kedua pihak memiliki kekuatan seimbang sehingga menghentikan pertikaian (perang dingin)
Ajudikasi : penyelesaian masalah melalui pengadilan

Asimilasi : usaha manusia untuk mengurangi perbedaan (similiar=sama), termasuk cara-cara bersikap dan bertingkah laku dalam menghadapi perbedaan untuk mencapai kesatuan dalam pikiran dan tindakan.
Contohnya adalah orang orang dari Tiongkok yang tinggal di Indonesia. Warga Tiongkok yang sudah lama tinggal di Indonesia, akhirnya bisa berbahasa Indonesia dengan sangat fasih.
Akulturasi : percampuran dua kebudayaan atau lebih, namun kebudayaan asli masih nampak. Contoh : Masjid Islam kuno memiliki atap susun tiga atau lima, pakaian encim digabung dengan baju koko china.

Disosiasi : proses interaksi sosial yang mengarah kepada perpecahan kelompok (disintegrasi) yang mengarah pada konflik dan merenggangkan solidaritas kelompok.

Terdiri dari 3 macam, yaitu:

Persaingan (Kompetisi) : proses individu atau kelompok yang bersaing untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu
Kontravensi :  sikap mental yang tersembunyi terhadap orang lain yang ditandai oleh gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang dan perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian atau keraguan terhadap kepribadian seseorang.
Konflik (Pertentangan) : proses di mana individu atau kelompok berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan

Pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial :

Dalam rangka memenuhi kebutuhan itu manusia harus melakukan interaksi dengan orang lain, baik secara individu maupun secara kelompok. Setiap masyarakat mempunyai kebutuhan yang apabila dikelompokkan, terhimpun menjadi lembaga lembaga sosial. Perilaku masyarakat tersebut dapat dilihat dalam kelembagaan sosial.

Lembaga sosial adalah keseluruhan dari sistem norma yang terbentuk berdasarkan tujuan dan fungsi tertentu dalam masyarakat atau himpunan norma-norma yang berhubungan dengan kebutuhan pokok dalam masyarakat. Lembaga sosial terbentuk agar tercipta keteraturan sosial atau keselarasan sosial. Lembaga sosial mengandung nilai dan norma.

Dengan demikian, manusia sebagai makhluk sosial adalah individu yang saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, diperlukan sesuatu yang dapat mengatur perilaku manusia dan memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat. Sesuatu yang dapat mengatur perilaku tersebut ialah lembaga sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar