Senin, 07 Oktober 2019

Perhatikan Semut, dan Jadilah Bijak

Perhatikanlah Semut, dan Jadilah Bijak !

oleh :
Ika Ratnani



P
araponera Clavata atau yang lebih dikenal dengan semut, telah lebih dari 100 juta tahun hidup di bumi. Mereka dapat ditemukan hampir di mana saja di planet ini. Tapi selama ini pernahkah kita memperhatikan perilakunya ?

Yuk simak cerita tentang semut berikut :
 Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Saat itu seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya.

"Apa!" teriak sang Semut dengan terkejut, “Tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?"
 "Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan," keluh sang Belalang; "Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu."

Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar.

"Membuat lagu katamu ya?" kata sang Semut, "Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musim panas, sekarang saatnya kamu menari!"

Kemudian semut-semut tersebut meninggalkan sedikit persediaan makanannya, membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memperdulikan sang Belalang lagi.

Cerita tentang semut dan belalang mengajarkan bahwa semut selalu mempersiapkan diri sebelum masa kelaparan tiba. Ini berarti, semut harus bekerja keras untuk mempersiapkan masa depannya.

Nah, ini dia karakter dan perilaku semut yang perlu kita dipelajari :
1.        Hidup bergerombol dan bergotong royong.
Perhatikanlah segerombolan semut /yang berjalan beriringan membawa makanan. Seolah-olah makhluk ini sedang melakukan kegiatan gotong royong. Pekerjaan yang berat sekalipun akan menjadi ringan karena budaya gotong royong. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Budaya semut ini masih belum pudar sampai sekarang.

2.        Saling bertegur sapa.
Segerombolan semut sibuk hilir mudik menuju ke tempat ada makanan dan membawanya pulang. Betapapun sibuknya melaksanakan tugas harian, mereka tetap saling bertegur sapa dan bersilaturrahmi. Jika berpapasan mereka berhenti sejenak dan saling menyapa. Ini sindirin keras bagi manusia yang terlalu sibuk memikirkan dan menjalankan kehidupan sosial pribadinya. Bertegur sapa, saling member salam, dan saling memberi senyum ramah terasa semakin mahal dalam kehidupan manusia.

3.        Disiplin.
Budaya disiplin juga diajarkan oleh semut. Mereka hilir mudik pada jalur jalan yang sudah dirintis oleh temannya terdahulu. Pada jalur itulah mereka berjalan jika tidak diganggu oleh manusia dan makhluk lainnya. Seringnya terjadi kecelakaan berlalu lintas merupakan salah satu bukti ketidakdisiplinan pengguna jalan raya.

4.        Semut tidak akan menggigit kalau tidak tersakiti.
Sesungguhnya semut itu bukanlah hewan pengganggu. Ia akan membalas dengan caranya sendiri jika merasa terusik oleh makhluk lain. Demikian kira-kira beberapa prilaku semut yang pantas dijadikan cermin bagi manusia dalam menjalani kehidupan sebagai makhluk sosial.

5.        Peduli
Semut peduli dan peka terhadap segala hal yang terjadi dalam lingkungannya serta selalu memelihara rasa cinta kasih kepada sesama.

6.        Inisiatif
Semut memiliki inisiatif dalam menjalankan usaha berdasarkan motivasi yang kuat untuk maju dan mencapai tujuan tanpa menunggu komando, dan tanpa menyimpang dari kebijakan perusahaan atau negara.

Hebat kan semut?
Ayo kita bangun karakter “Semut”. Lebih baik, lebih berkarakter !

4 komentar:

  1. iya aku suka berpikir tentang semut, penasaran ingin nulis dongeng tentang semut suatu hari nanti.

    BalasHapus
  2. Salah satu binatang favorit yang terus saja kasih ilmu dan kejutan buatku hehe... struktur rumah semut pun luar biasa lho..

    BalasHapus