Selasa, 08 Oktober 2019

1000 Mimpi Bunga

Oleh :
Ika Ratnani

1000 Mimpi Bunga



Bunga memiliki 1000 mimpi. Ia bermimpi menjadi rangking satu di kelasnya, menjadi kebanggaan orang tuanya, pergi ke tempat-tempat indah, menjadi orang sukses, dan masih banyak mimpi yang lain. Dari 1000 mimpi, mimpi terbesar Bunga adalah bersekolah setinggi-tingginya. Meskipun sekarang ini ia masih di tingkat SMP, ia punya mimpi bisa melanjutkan ke jenjang SMA, bahkan kuliah di perguruan tinggi negeri.

Di suatu malam, saat azan isya terdengar syahdu, ayah Bunga, Pak Soleh, berjalan tergesa-gesa. Bunga pun bertanya pada ayahnya yang akan pergi, “Mau kemana, Yah? Azan sedang dikumandangkan, jangan pergi dulu, Ayah. “


Tanpa menghiraukan perkataan anaknya, Pak Soleh langsung mengendarai motor dan pergi.
“Kenapa ayah tidak menjawab pertanyaanku ?” pikir Bunga sedih.

Di tempat lain, ayah Bunga yang sedang tergesa mengendarai motor malah tertabrak sepeda motor lain yang sedang melintas. Tanpa sadar, darah tercecer dimana-mana, tangan kanan Pak Soleh bengkok dan ibu jari kakinya patah. Keadaan Pak Soleh yang cukup membahayakan membuat orang-orang yang melihat kejadian melarikan Pak Soleh dengan sepeda motor. Darahnya keluar tanpa henti ketika di jalan.

Setelah mendengar kabar bahwa ayahnya mengalami kecelakaan, Bunga dan Bu Siti, ibu Bunga, langsung menuju rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Bunga pun menangis.

“Ibu…keadaan Ayah bagaimana?”, tanya Bunga.

“Ibu juga belum tahu Nak…, berdoalah saja semoga Ayah baik-baik saja, “ jawab Bu Siti.

Setelah bertemu ayahnya, Bunga langsung memeluk ayahnya sambil menangis. “Ayah…, Ayah tidak apa-apa kan?”

“Anakku…, Maafkan Ayah. Ayah tadi tidak mendengar teguran Bunga sehingga Ayah harus mengalami seperti ini.”

“Ya Ayah… Ayah mesti sehat kembali ya…. Ayah tidur dan istirahat saja. Bunga dan Ibu akan menjaga Ayah.” Sahut Bunga.

“Ya Nak… setelah minum obat rasanya mengantuk sekali Ayah.”

“Ayo Nak, Kita keluar…,” ajak Bu Siti.

Kemudian Bunga dan Bu Siti keluar dari kamar rawat ayah Bunga dan duduk di bangku depan kamar rawat. Tiba-tiba Bu Siti merangkul Bunga dan menangis tersedu-sedu.

“Ibu kenapa Bu?” Tanya Bunga kebingungan.

“Ibu bingung Bunga, Ibu tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit. Saudara kita di kota ini juga tidak ada, “ jawab Bu Siti.

“Oh itu..Ibu, Ibu jangan khawatir ya..sebenarnya Bunga punya uang tabungan Bu.”

“Uang tabungan? Dari mana Nak?” Tanya Bu Siti.

“Ibu, sejak SD Bunga mengumpulkan uang Bu, sebetulnya Bunga mau pakai untuk persiapan biaya Bunga sekolah Bu, tapi kita pakai saja untuk biaya rumah sakit Ayah ya Bu.…”

“Subhanallah…Bunga, kamu benar-benar anak yang baik, tapi bagaimana dengan mimpimu untuk sekolah?” Tanya Bu Siti sedih.

“Ibu, Bunga yakin rejeki tidak akan berkurang meskipun uang Bunga dipakai Bu, ini juga untuk kesehatan Ayah, Bunga ikhlas Bu….” Kata Bunga sambil memeluk Ibunya.

“Ibu bangga padamu Nak… Mari kita ke bagian administrasi untuk melunasi biaya rumah sakit Ayah,” ajak Bu Siti.

Setelah dua hari di rumah sakit, Ayah Bunga pun pulang ke rumah. Semenjak saat itulah, ibu Bunga mesti bekerja keras menggantikan ayah Bunga mencari nafkah. Bunga pun haris belajar lebih mandiri tanpa menggantungkan orang tuanya. Ayahnya yang masih harus mendapatkan perawatan rutin cukup menguras keuangan keluarga Bunga. Bunga pun menyadari keinginannya bersekolah setinggi-tingginya mungkin belum bisa terwujud, akan tetapi Bunga memiliki mimpi lain, yaitu melihat ayahnya sehat kembali, baru Bunga akan membangun mimpinya lagi.

1000 mimpi Bunga yang dulu pupus, kini mekar kembali. Walaupun musibah datang, tetapi Bunga belajar menerima semuanya dengan lapang dada dan ikhlas, serta penuh kesabaran. Bunga juga tetap tawakal, tidak putus asa, karena Bunga percaya Yang Maha Kuasa pasti akan memberikan keindahan di balik keburukan dan satu persatu mimpinya pasti akan terwujud.

9 komentar:

  1. sungguh mulia hati nak bunga. mimpinya dijeda sebentar dulu. orangtua nak bunga pasti bangga.

    BalasHapus
  2. Yaa, ampuuun. Kok aku gagal fokus sama judulnya yaaa.. aku bacanya "mimpi 1000 bunga" ,,

    #kopiManaKopi

    BalasHapus
  3. Semangat terus, Bunga. Aku padamu. Hehe.

    BalasHapus
  4. Yosh, kalau mekar kembali tinggal di siram dan di rawat deh. Biar mimpinya semakin dekat. Aamiin

    BalasHapus
  5. demi apapun aku baca dari awal sampe akhir cerita ini sampe mencucurkan air mata, eh taunya kelilipan bulu mata😊 hehe becanda kak, aku jdi keingetan sama bapa yg jauh di ibukota

    BalasHapus
  6. Tawakal adalah bekal pilihan yang paling sempurna, Allah Maha Kaya tak ada pembanding kekuasaan-Nya

    BalasHapus