Oleh :
Ika Ratnani
1000 Mimpi Bunga
Bunga memiliki 1000 mimpi. Ia bermimpi
menjadi rangking satu di kelasnya, menjadi kebanggaan orang tuanya, pergi ke
tempat-tempat indah, menjadi orang sukses, dan masih banyak mimpi yang lain.
Dari 1000 mimpi, mimpi terbesar Bunga adalah bersekolah setinggi-tingginya.
Meskipun sekarang ini ia masih di tingkat SMP, ia punya mimpi bisa melanjutkan
ke jenjang SMA, bahkan kuliah di perguruan tinggi negeri.
Di suatu malam, saat azan
isya terdengar syahdu, ayah Bunga, Pak Soleh, berjalan tergesa-gesa. Bunga pun
bertanya pada ayahnya yang akan pergi, “Mau kemana, Yah? Azan sedang
dikumandangkan, jangan pergi dulu, Ayah. “
Tanpa menghiraukan
perkataan anaknya, Pak Soleh langsung mengendarai motor dan pergi.
“Kenapa ayah tidak menjawab pertanyaanku ?” pikir Bunga sedih.
Di tempat lain, ayah Bunga
yang sedang tergesa mengendarai motor malah tertabrak sepeda motor lain yang
sedang melintas. Tanpa sadar, darah tercecer dimana-mana, tangan kanan Pak
Soleh bengkok dan ibu jari kakinya patah. Keadaan Pak Soleh yang cukup
membahayakan membuat orang-orang yang melihat kejadian melarikan Pak Soleh
dengan sepeda motor. Darahnya keluar tanpa henti ketika di jalan.
Setelah mendengar
kabar bahwa ayahnya mengalami kecelakaan, Bunga dan Bu Siti, ibu Bunga,
langsung menuju rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Bunga pun menangis.
“Ibu…keadaan Ayah
bagaimana?”, tanya Bunga.
“Ibu juga belum tahu
Nak…, berdoalah saja semoga Ayah baik-baik saja, “ jawab Bu Siti.
Setelah bertemu
ayahnya, Bunga langsung memeluk ayahnya sambil menangis. “Ayah…, Ayah tidak
apa-apa kan?”
“Anakku…, Maafkan
Ayah. Ayah tadi tidak mendengar teguran Bunga sehingga Ayah harus mengalami
seperti ini.”
“Ya Ayah… Ayah mesti
sehat kembali ya…. Ayah tidur dan istirahat saja. Bunga dan Ibu akan menjaga
Ayah.” Sahut Bunga.
“Ya Nak… setelah minum
obat rasanya mengantuk sekali Ayah.”
“Ayo Nak, Kita
keluar…,” ajak Bu Siti.
Kemudian Bunga dan Bu
Siti keluar dari kamar rawat ayah Bunga dan duduk di bangku depan kamar rawat.
Tiba-tiba Bu Siti merangkul Bunga dan menangis tersedu-sedu.
“Ibu kenapa Bu?” Tanya
Bunga kebingungan.
“Ibu bingung Bunga,
Ibu tidak punya uang untuk membayar biaya rumah sakit. Saudara kita di kota ini
juga tidak ada, “ jawab Bu Siti.
“Oh itu..Ibu, Ibu
jangan khawatir ya..sebenarnya Bunga punya uang tabungan Bu.”
“Uang tabungan? Dari
mana Nak?” Tanya Bu Siti.
“Ibu, sejak SD Bunga
mengumpulkan uang Bu, sebetulnya Bunga mau pakai untuk persiapan biaya Bunga
sekolah Bu, tapi kita pakai saja untuk biaya rumah sakit Ayah ya Bu.…”
“Subhanallah…Bunga,
kamu benar-benar anak yang baik, tapi bagaimana dengan mimpimu untuk sekolah?”
Tanya Bu Siti sedih.
“Ibu, Bunga yakin
rejeki tidak akan berkurang meskipun uang Bunga dipakai Bu, ini juga untuk
kesehatan Ayah, Bunga ikhlas Bu….” Kata Bunga sambil memeluk Ibunya.
“Ibu bangga padamu
Nak… Mari kita ke bagian administrasi untuk melunasi biaya rumah sakit Ayah,”
ajak Bu Siti.
Setelah dua hari di
rumah sakit, Ayah Bunga pun pulang ke rumah. Semenjak saat itulah, ibu Bunga
mesti bekerja keras menggantikan ayah Bunga mencari nafkah. Bunga pun haris belajar
lebih mandiri tanpa menggantungkan orang tuanya. Ayahnya yang masih harus
mendapatkan perawatan rutin cukup menguras keuangan keluarga Bunga. Bunga pun
menyadari keinginannya bersekolah setinggi-tingginya mungkin belum bisa
terwujud, akan tetapi Bunga memiliki mimpi lain, yaitu melihat ayahnya sehat
kembali, baru Bunga akan membangun mimpinya lagi.
1000 mimpi Bunga yang
dulu pupus, kini mekar kembali. Walaupun musibah datang, tetapi Bunga belajar
menerima semuanya dengan lapang dada dan ikhlas, serta penuh kesabaran. Bunga
juga tetap tawakal, tidak putus asa, karena Bunga percaya Yang Maha Kuasa pasti
akan memberikan keindahan di balik keburukan dan satu persatu mimpinya pasti
akan terwujud.
sungguh mulia hati nak bunga. mimpinya dijeda sebentar dulu. orangtua nak bunga pasti bangga.
BalasHapusBunga luar biasa eih :)
BalasHapusYaa, ampuuun. Kok aku gagal fokus sama judulnya yaaa.. aku bacanya "mimpi 1000 bunga" ,,
BalasHapus#kopiManaKopi
Mulia sekali kamu nak bunga
BalasHapusSemangat terus, Bunga. Aku padamu. Hehe.
BalasHapusYosh, kalau mekar kembali tinggal di siram dan di rawat deh. Biar mimpinya semakin dekat. Aamiin
BalasHapusdemi apapun aku baca dari awal sampe akhir cerita ini sampe mencucurkan air mata, eh taunya kelilipan bulu mata😊 hehe becanda kak, aku jdi keingetan sama bapa yg jauh di ibukota
BalasHapusTawakal adalah bekal pilihan yang paling sempurna, Allah Maha Kaya tak ada pembanding kekuasaan-Nya
BalasHapusNice kak
BalasHapus