Rabu, 18 September 2019

Pengantar Ringkas Membaca Peta

Oleh : Ika Ratnani

Peta. Setiap orang yang mendengar kata ini selalu berasumsi dengan peta buta, susah dipahami, membuat pusing, gambar-gambar membingungkan. Asumsi ini pun terjadi saat awal saya mengenal tentang peta. Namun, seiring dengan pendalaman dan pemahaman ternyata peta merupakan alat yang sekarang begitu mendominasi dalam kehidupan masyarakat modern.

Tak terhitung seberapa banyak dari kita yang pernah menggunakan aplikasi google.maps? Tentunya dengan munculnya kemudahan-kemudahan yang diberikan oleh teknologi, pengetahuan akan peta semakin meningkat. Pemanfaatan peta sebagai penanda lokasi pun semakin dibutuhkan. Akan tetapi, peta itu sendiri perlu dipahami dengan benar agar penggunaannya tidak membingungkan   apalagi membuat orang sampai tersesat.
Copyright : maps.google

Nah, peta adalah gambar di muka bumi. Tentunya semua objek yang digambarkan di dalam peta selalu ada, baik di permukaan ataupun di ketinggian/kedalaman tertentu. Peta itu sendiri digambar menggunakan simbol-simbol khusus yang sangat mudah dikenali, berupa simbol titik, simbol garis, simbol area, dan simbol warna. Untuk memudahkan proses pembacaan peta, gambar sebuah wilayah diletakkan pada bidang datar sehingga seolah-olah bumi itu datar. Padahal, proses membuat bumi "menjadi datar" di dalam peta disebabkan adanya sistem proyeksi. Seperti berkaca, muka bumi digambar ulang di atas cermin. Yang semula bulat mengglobe beralih menjadi sedatar cermin. Tentunya proses proyeksi ini melalui hitung-hitungan matematis rumit.


Lalu, bagaimana cara membaca peta?
Sama seperti kita membaca sebuah tulisan, kita perlu mengenal BAHASA PETA. Bagi orang awam, bahasa peta ini sulit dikenali karena berupa simbol. Namun, begitu membedah tentang simbol, akan lebih mudah memahami peta.


JUDUL
Bahasa peta yang perlu kita kenali adalah judul peta. Dari judul-lah, isi sebuah peta bisa diketahui. Jika sebuah peta berjudul "Peta Jenis Tanah di Kabupaten Cilacap", maka jelas isinya tentang jenis tanah di Kabupaten Cilacap. 

Berbeda apabila ada peta dengan judul "Peta Cilacap", informasi yang disajikan dalam peta judul tersebut lebih luas dan tidak memuat sebuah kekhususan. Oleh karena itu, informasi tentang jalan, sungai, propinsi, batas wilayah, dan semua kenampakan alam tersaji di peta tersebut.
Cermati judulnya, maka isi peta akan segera tergambar di benak.


SKALA
Skala adalah perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sesungguhnya. Perbandingan jarak dalam peta menunjukkan tingkat detil sebuah objek. Misalkan dalam peta tertulis 1 : 100, maka informasi yang terkandung dalam tiap 1 cm di peta sama dengan 100 cm jarak di permukaan bumi. Dalam google.maps biasanya muncul 500 feet atau 500 m dpal ( meter di atas permukaan air laut), keterangan ini dapat dijadikan dasar sebagai pengenaan skala peta.

Kalau boleh mengibaratkan, skala ini seperti pembagian roti tart yang bundar. Jika 1 roti dibagi 1 orang, maka perbandingannya besar dan isi roti pun terlihat sangat jelas. Lain halnya apabila 1 roti dibagi 1000 potong, detil-detil dalam kue pun akan mengabur dan perbandingannya semakin kecil.


ARAH
Berbicara tentang arah, sudah takdir kaum perempuan selalu bingung dengan pengenalan arah. Mungkin karena terlalu banyak baper...eaaaaa. 
Coba saat ini Anda sedang menghadap ke arah mana? Lalu pintu rumah Anda menghadap arah mana? Jika cepat mengenali, maka kemampuan spasial Anda boleh dikatakan lebih baik dari saya.
Terkadang di sebuah tempat baru, meskipun menggunakan aplikasi maps sulit mengenali arah. Ada satu hal yang dapat dilakukan, yaitu mencari objek yang mudah dikenali seperti masjid. Begitu menemukan objek masjid, tinggal cari arah kiblat, ketemulah arah Barat Daya. Kemudian, bernyanyilah..Timur tenggara selatan barat daya barat barat laut utara timur laut..sambil berputar sesuai arah...hehe.

Lagu di atas sudah kita kenal semenjak sekolah dasar. Namun sayang, banyak guru yang tidak memperkenalkan manfaat pengenalan arah bagi muridnya. So, muridnya kadang salah mengenali arah.


SIMBOL
Simbol pada peta merupakan ruh yang menceritakan keseluruhan isi peta. 
Pada aplikasi maps sering ditemui beberapa pilihan gambar seperti peta saja atau lebih lengkap seperti satelit.

Seringkali kita nyaman menggunakan tampilan satelit daripada peta. Hal ini menunjukkan indera penglihatan kita lebih peka terhadap warna, maka warna merupakan salah satu bahasa pengenal utama peta.

Jika kenampakan berwarna hijau, maka itu adalah dataran rendah. Namun apabila warna hijau disertai kenampakan yg teratur bisa dipastikan itu adalah permukiman penduduk. Berbeda apabila hijau pekat disertai dengan alur-alur bercabang, ini menunjukkan adanya wilayah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya.

Di lautan, apabila warna biru cenderung lebih muda pasti wilayah tersebut adalah laut dangkal. Semakin pekat warna birunya akan semakin dalam lautnya.
Selanjutnya, melalui pengenalan simbol warna ini penting untuk membangun gambaran tiga dimensi dalam otak kita. Misalkan seperti apa gambaran pesisir Cilacap? Seperti apa gunung slamet?
Dengan kemudahan teknologi, lagi-lagi kita bisa memanfaatkan fitur medan dalam aplikasi maps. So, lebih mudah bukan?


SUMBER DAN PEMBUAT PETA
Validitas dan reliabilitas sebuah peta dapat dilihat dari sumber pembuatan peta dan orang/instansi pembuat peta. Banyam sekali beredar peta di internet namun tidak menyertakan kelengkapan peta ini. Instansi yang teruji tentunya seperti Bakosurtanal selalu mencantumkan lisensi pembuatan peta di pojok kanan bawah. So, hati-hati jika mencari peta. Pilihlah yang dapat dipertanggungjawabkan.


BACA PETA KENALI DUNIA
Peta menyajikan seluruh kenampakan yang ada. Apabila kita bisa membaca peta dengan baik, niscaya kemanapun tak akan pernah tersesat. Namun, jika kita tidak kemana-mana pun setidaknya kita bisa membayangkan secara tiga dimensi bentuk muka bumi sebuah wilayah melaui peta. Kalau saya, ketika sudah bisa membayangkan bisa terinspirasi untuk membuat cerita. 

Intinya, ayo belajar peta. Kenali Indonesia sampai sudut-sudutnya. Sehingga jika ada bangsa lain yang berusaha merebut tanah dan air kita, kita mengenal batas-batasnya.
Aku peta aku peta. Quote ini selalu terdengar saat melihat film Dora The Explorer. 

Yuk, eksplorasi keindahan Indonesia melalui peta dan bertambahlah cintamu bagi bangsa ini.

Salam literasi.

5 komentar:

  1. Kok gambar peta nya ngga menuju krumah saya aja bu heheheh

    BalasHapus
  2. Baper berpengaruh pada kemampuan membaca peta he-he-he.. bener mgkn yaa..suka salah arah

    BalasHapus
  3. jujur aku tidak tahu lihat peta. apalagi aku seumur hidup hanya tinggal di satu pulau kecil yang bisa dikelilingi dalam 1-2 jam. alamat tersesat kalau berpetualang nih.

    BalasHapus