Minggu, 29 September 2019

Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran Digital

Oleh :
Ika Ratnani

  • Dokumen pribadi



"Guru era milenial harus bisa menguasai teknologi sekaligus mampu menciptakan generasi yang tangguh menghadapi industri 4.0." Begitu yang disampaikan Kepala Balai Pengembangan Multimedia Pembelajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (BPMPK),  Prof. Dr. Trisno Martono, M.M pada acara pembukaan Pelatihan Pembuatan Media Digital Kabupaten Cilacap yang dilaksanakan pada tanggal 28 - 29 September 2019 ini.

Pelatihan yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap bersama dengan BPMPK dan Komunitas Guru Menulis Kabupaten Cilacap ini merupakan jawaban atas kebutuhan guru-guru untuk lebih mengenal pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. Tentunya, kegiatan pelatihan ini disambut meriah oleh kami para guru dibuktikan dengan jumlah peserta sekitar 180 orang. Tidak hanya dari Cilacap, beberapa guru dari kabupaten lain pun mengikuti acara tersebut.

Hari pertama pelatihan, materi disajikan secara klasikal sehingga beberapa dari kami menjadi terkantuk-kantuk. Namun, setelah rehat siang pemateri yang berasal dari Kabupaten Cilacap, Bapak Zaenal Arifin, S.Pd. suasana mulai bergairah. Kami diperkenalkan dengan aplikasi baru bernama Kahoot. Pada prinsipnya, penggunaan kahoot ini berbasis multimedia, laptop dan ponsel.

Pertama, kami diajarkan cara membuat soal di laman kahoot.com. Kemudian, setelah soal dibuat kami melaksanakan simulasi penggunaan kahoot bersama-sama. Dengan dibatasi waktu selama 20 detik kami diminta menjawab soal-soal mudah yang terpampang di layar putih. Semangat kami menggelegak begitu berkompetisi. Tawa canda mewarnai proses belajar kami karena memang aplikasi ini begitu menarik.

Selanjutnya, pemateri berikutnya memperkenalkan kami aplikasi plickers untuk pembuatan soal online juga. Namun, aplikasi ini memiliki kelebihan sangat mungkin diterapkan melihat kondisi banyak sekolah yang masih meminimalisir penggunaan ponsel oleh siswa. Aplikasi ini dapat digunakan dengan mudah setelah mendaftar secara gratis di laman plikers.com, membuat soal, dan mengunduh kartu plickers. Cara pemanfaatannya pun sangat mudah, yakni guru membagikan kartu jawaban berbentuk seperti barcode kepada siswa, siswa menjawab soal online hanya dengan mengarahkan kartu sesuai jawaban yang dianggap benar. Lagi-lagi kami makin semangat belajar karena makin kami tahu makin banyak hal yang tidak kami ketahui.

Hari kedua pelatihan, materi yang disampaikan masih serupa namun dengan aplikasi berbeda. Kali ini, diperkenalkan penggunaan aplikasi ujian berbasis CBT (Computer Based Training) yang sayang sekali kurang maksimal karena file terlalu besar dan proses instalasi memakan waktu lama sehingga ketika diterapkan dalam pelatihan, banyak dari peserta cukup kewalahan. Namun, berbekal program aplikasi yang sudah dibagikan tentunya kami siap belajar mandiri.

Materi terakhir adalah pemanfaatan aplikasi vicon (video conference) dalam pembelajaran. Aplikasi ini lagi-lagi berbasis multimedia, baik laptop maupun ponsel. Melalui aplikasi Cisco WebEx Meeting kami belajar mengelola pembelajaran jarak jauh. Menyenangkan akan tetapi apabila diterapkan kendala sinyal harus dipertimbangkan. Namun, setidaknya "guru ndeso" seperti saya makin melek teknologi.
Setelah seharian "ngangsu kawruh" belajar dari para master teknologi, sebersit tanda tanya muncul dalam benak. Apakah penggunaan teknologi ini mampu menjawab permasalahan pendidikan? Kami masih harus berjuang menanamkan karakter di tengah-tengah derasnya pengaruh-pengaruh teknologi, baik positif maupun negatif.

Yang pasti, apapun yang kami pelajari hari ini semoga dapat melipatgandakan kesiapan guru-guru menghadapi kemajuan jaman. Kesan gaptek, zaman "old" dan hal lain yang sekiranya membuat kami merasa tertinggal semoga bisa diminimalisir dengan adanya pelatihan-pelatihan serupa.

6 komentar:

  1. Teknologi dan pendidikan, dua hal penting yang saling berkaitan

    BalasHapus
  2. Keren, aku suka low ikut pelatihan² tuh... Nambah ilmu dan temen...

    Keren, Kak

    BalasHapus
  3. Teknologi itu memang menyenangkan ya..

    BalasHapus
  4. Guru emang perlu melek digital..semangat

    BalasHapus
  5. seru banget kayaknya. dari banyak aplikasi itu, yang pernah aku kenal hanya kahoot.

    BalasHapus