Jumat, 27 September 2019

Gembus, Si Donat Jawa

Oleh :
Ika Ratnani

Copyright by : tribunnews.com


Persiapan hajat besar sedang dilaksanakan Pak RT beberapa hari ini. Seluruh warga Kampung Laut ikut membantu agar acara pernikahan putra sulung Pak RT berjalan dengan baik. Tiap-tiap warga mendapat bagiannya masing-masing, ada yang mencuci beras, ada yang memotong cabe, ada pula yang mencuci piring. Semua membantu Pak RT tanpa pamrih, termasuk Karto Tuying dan keluarganya.

Malam ini Karto Tuying dan istrinya, Rohaeni pun anjang sana ke tempat Pak RT untuk membantu. Setiba di rumah Pak RT, Karto Tuying segera membantu menata kursi dan meja tempat para tamu. Tak ketinggalan, istrinya Rohaeni,  melangkah ke dapur untuk memasak.

"Bu RT, ini kok banyak sekali boled-nya (singkong)?" Tanya Rohaeni kepada istri Pak RT.
"Badhe ndamel gembus, Bu Karto." Jawab bu RT.
"Lah jaman internet masa mau menyuguhkan makanan tradisional, Bu RT?" Rohaeni tampak serius bertanya. Bu RT yang menyaksikan keheranan Rohaeni pun tersenyum dan menjawab,
"Lah..nanti kalo saya kasih Bu Karto pizza malah mules. Nda bisa dicerna malah susah to?" Lanjut Bu RT.
"Walah..eman-eman perut saya to Bu RT. Mending saya makan seperti gembus, mendoan, atau kampel saja lah. Resiko nanti lidah saya keseleo makan produk luar negeri, Bu." Rohaeni berbicara sambil memonyongkan bibirnya hingga terlihat lucu di mata Bu RT.


Setelah tersenyum melihat kepolosan Rohaeni, Bu RT kemudian menjelaskan kepada Rohaeni.
"Bu Karto, gembus itu warisan budaya khas Cilacap, khususnya masyarakat pesisir. Dahulu saat jaman penjajah, kurangnya makanan membuat kreativitas masyarakat muncul. Sulitnya mencari beras membuat mereka membuat olahan-olahan dari singkong. Kita sering dengar tiwul, gethuk, termasuk gembus dan lanthing to?" Bu RT menutup penjelasan dengan bertanya pada Rohaeni.
"Lah iya Bu RT. Betul itu, ada gethuk sama lanthing saya suka." Jawab Rohaeni.
"Tidak setiap saat kita bisa menikmati gembus, jadi nanti suguhannya saya siapkan itu Bu Karto." Lanjut Bu RT.

"Lagipula, gembus mudah membuatnya, tinggal singkong-singkong itu dipipil dan direbus setengah matang, lalu ditumbuk halus dan diberi bumbu. Baru dicetak memanjang untuk dibuat gulungan seperti donat dan digoreng. Mudah olahannya, to? Nanti bisa dimakan pakai pecel atau sambel saja, ndak perlu dikantheti. Pasti banyak yang suka ." Bu RT masih semangat panjang lebar menjelaskan.
"Nggih Bu RT berarti gembus itu donat jawa ya." Sambil terkekeh Rohaeni menyambung pembicaraan.
"Hehe..betul Bu Karto. Ayo mari kita ke dapur, siapa tahu sudah ada gembus yang matang dan bisa kita cicipi terlebih dahulu." Ajak Bu RT kepada Rohaeni.


Rohaeni begitu senang mendengar kata mencicipi makanan, baginya menikmati gembus yang jarang ia nikmati adalah kebahagiaan besar.



Note :
Badhe = akan
Ndamel = membuat
Eman-eman = sayang
Kanthet = tali dari bambu tipis

8 komentar: