Sabtu, 14 September 2019

Memotret Momen

Memotret pemandangan bagi sebagian orang adalah hobi. Tentunya sangat menyenangkan bisa mengabadikan tiap momen dalam hidup. Apalagi jika dipermudah dengan sebuah alat bernama kamera, pasti lebih bermakna.

Lain halnya dengan kamera berbentuk gadget, saya pikir manusia punya kamera berupa mata. Kekuatan bidikannya pun sempurna. Konektivitasnya dengan syaraf-syaraf optik membuat fungsi rekamnya bertahan lama. Melalui mata inilah, manusia bisa membangun galeri memori peristiwa dalam hidup.

Copyright by : google.com/images/

Pagi ini, sebuah peristiwa terekam tanpa sengaja. Dalam perjalanan mencari sesuap nasi, saya melihat seorang nenek dengan tiga cucunya. Cucu tertua menggendong adik terkecilnya penuh kasih sayang. Di sampingnya, adik keduanya memegang tangan sang nenek. Kakak beradik itu saling menuntun, menunggu nenek yang berjalan tertatih-tatih. Pelan namun penuh kesabaran kakak beradik itu akhirnya sampai di perempatan jalan. Saat bis ke arah utara lewat, keempatnya naik.

Pemandangan itu jarang saya temui. Seorang cucu yang sigap menolong neneknya. Banyak nilai yang saya pelajari dalam momen ini, termasuk diantaranya ilmu dasar, yaitu kasih sayang.

Yah..semoga mata kita menangkap peristiwa-peristiwa positif. Sehingga jiwa kita pun tersemai dengan baik karena energi positif capture memory tersebut.

Selamat menangkap momen indah.
Selamat menyemai hati dan jiwa.
Salam literasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar